Presiden Hassan Rouhani mengatan sangat memalukan bagi sebuah negara Muslim mengemis ke rezim Israel untuk melakukan serangan militer melawan negara Lebanon.
Duta Besar Palestina untuk Iran mengecam keputusan Presiden Amerika Seriakt, Donald Trump untuk mengakui al-Quds sebagai ibukota rezim Israel
Rezim Israel melancarkan serangan udara di wilayah Suriah dari waktu ke waktu. Langkah agresif seperti itu biasanya dipandang sebagai upaya untuk menopang kelompok-kelompok teroris yang menderita kekalahan di tangan pasukan pemerintah Suriah.
Selama kunjungan kenegaraan ke Jepang, presiden yang berusia 72 tahun itu menegaskan kembali kedekatannya dengan Netanyahu dan rezim Israel lewat akun Twitter pribadinya.
Lebanon dan gerakan Hizbullah mematuhi Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB, yang menjadi perantara gencatan senjata dalam perang Israel 2006, tetapi jika rezim Tel Aviv menyerang negara Arab, negara itu akan menghadapi tanggapan yang setimpal.
Israel akan menerapkan kedaulatannya atas Lembah Yordania dan permukiman lainnya di Tepi Barat jika dia memenangkan pemilihan umum pekan depan.
Rouhani membeberkan, AS dan Israel mendukung Arab Saudi dan Uni Emirat Arab dalam perang di Yaman. Melengkapi mereka dengan senjata dan intelijen.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, mengungkapkan, tentara Israel melakukan intervensi terhadap warga Palestina yang menggelar demonstrasi damai di perbatasan Gaza.
Israel menuju kehancuran karena berbagai kelemahan yang intrinsik terhadapnya dan kekuatan-kekuatan regional eksternal yang berusaha memusnahkannya.
Israel tidak lagi dipandang sebagai ancaman berkat kekuatan pencegahan Iran yang semakin canggih.